Rabu, 31 Maret 2010

RELATIFISME
oleh: M. Saad


relativisme adalah faham kenisbian. sebuah teori yang diperkenalkan oleh Einstein mengenai alam semesta yang berdasarkan prinsip bahwa ukuran ruang dan waktu bersifat relatif, lawannya adalah kemutlakan (absolut).

adakah sesutu yang bersifat mutlak dalam kehidupan fanah ini?, sebelum menjawab pertanyaan ini, sebaiknya terlebih dahulu diketahui, apa yang dimaksud relatif dan apa yang dimaksud mutlak?, mengapa ada orang yang bersihteguh, bahwa setiap kebenaran yang didapat manusia itu bersifat relatif?.

untuk memahami psrsdigma pemikiran semacam ini, sangatlah penting mengetahui beberapa hal di bawah ini terlebih dahulu:

1. Objek permasalah yang dimaksud adanya, mutlak ataukah relatif?, artinya apakah permasalahannya itu sendiri objektih ada di luar manusia, sehingga orang mengakui adanya masalah itu mutlak atau tidak?. sebagai contoh: "kemiskinan", objeknya ada atau tidak? di sini harus dibedakan tentang "tingkat kemiskinan" satu daerah dengan daerah lainnya dengan "kemiskinan" itu sendiri. jika kita membandingkan tingkat kermiskinan antar daerah, maka di sini yang relatif bukan "kemiskinan"nya tetapi "ukuran kemiskinan" yang relatif. jadi "kemiskinan" itu sendiri objetif absolut.

2. Permasalahan harus dipandang dari sudut pandang dan cara yang sama pula. jika sudut pandang yang satu berbeda dengan yang lainnya, maka hasilnya akan berbeda pula, maka disisni tidak dapat dikatakan permasalahannya relafif. contoh: "SDSB, dari segi ekonomi dianggap menguntungkan karena dapat mengumpulkan dana dalam waktu singkat. Akan tetapi dari tinjauan Syara', akhlaq dan akidah merupakan perbuatan yang merugikan, karena dapat menimbulkan tindak kejahatan dan meremekan ajaran Agama. Jika orang memandang suatu persoalan dari sudut pandang yang berbeda, bukan permasalahannya relatif. perbedaan sudut pandang disebabkan pendirian yang tidak sama pula dan berangkat dari landasan berpikir yang tidak sama pula".

3. Dalam setiap permasalahan, seseorang harus membedakan apak yang dimaksud dengan konsep "berlawanan", "berlainan", dan "berbeda".
a. Berlawanan, seperti mati dan hidup. Seseorang tidak dapat dikatakan "Dia mati" dan "Dia hidup". Di sini seorang akan hanya kan menyandang satu sifat saja. "mati" atau "hidup".
b. Berlainan, "Ahmad berkulit putih dan berkulit hitam". adalah mustahil dua warna ini melekat pada diri ahmad pada saat yang sama, tetapi diterima kebenaran kedua hal yang sama ini. apabila kedua-duanya hilang, maka sifat baru kemudian melekat pada diri ahmad.
c. berbeda, seperti guru dan murid. Murid berbeda dengan guru, tetapi bukan hal yang mustahil kedua sifat ini disandang oleh seseorang pada saat bersamaan. Yakni, seseorang ini mempunyai ststus sebagai mahasiswa, tetapi sekaligus menjadi Dosen.

Dengan memperhatikan jkaidah berpikir semacam ini, yaitu menganalisa sifat masalah, apakah masaslah yang ada dalam hubungannya dengan masalah lain, berlawanan, atau berbeda, dan berlainan, niscaya akan memperoleh ketetapan yang dinamakan "mutlak" dan "relatif. setiap masalah pada dasarnya mempunyai nilai mutlak, selama kita menetapkannya dari sudut pandang yang sama. contoh:
"manusia melakukan tindakan pencurian, selama kita melihat dari sudut pandang dari segi larangan hukum, maka orang itu mutlak melakukan kessalahan. dan cara pandang semacam ini, maka jiak ada orang yang mengatakan bahwa seorang pencuri adalah tidak bersalah , berarti pandangannya mutlak salah, selama didasarkan pada larangan hukum."

Demikian pula halnya dengan masalaha-masalah lainnya; selama mempunyai nilai mutlak, selagi dasar pandangannya sama. Bila terjadi dua pendapat yang berlawanan dengan sudut pandang yang sama, maka pasti salah satu ada yang benar atau keduannya salah. dalam hal ini tidak bisa muncul nilai realtif,. karena kemunculan nilai relatif, doisebabbkan sudut pandangnyang dipergunakan berlainan atau berbeda. bersambung...

muqoddimah

kuawali langkahku dengan "bismillahirrohmanirrohim"